Tribun Ditunding Manipulatif. 07.51

Seperti biasa anas tempat kami berlabuh. Hal yang pertama ingin kutemui adalah Koran. Dan yang kucari pertama adalah Tribun. Wal hasil, berita tribun seperti yang kami harapkan. Mengenai sasaran . Jumadi menuliskan berita ekstrim lagi menyebutkan wartawan dilarang meliput oleh wakapolda,Brigjen Polisi Wisnu Amat Sastro. Di koran Sindo berita juga larangan wartawan juga naik. Hanya saja media Fajar tidak naik. 


Zena mengontakku . “ sudah baca Koran hari ini, “ 
“ Yach sudah, fajar yang tidak ada, “ 
“ Ada informasi baru, kapan kita rapat. Di mana posisi” tanyanya di ujung seluler.
“ DI anas, ketemu sini saja, “ 

Lima belas menit Zena datang dengan izur . Juga ada merah. Kami membahas berita hari ini, media apa saja yang naik. 

“ Tempat ini gak seteril ke Aji saja yuk, “ ajak ku.. “ Iya aku kan bilang dari tadi massege , “ jawab zena. 


Koran-koran memuat isi berita pelarangan koalisi ku robek setelah izin dari pada pemilik warkop. 

“ Pasti mau kliping beritanya, wartawan liput wartawan, “ ejek Anca sipembuat kopi. Aku tertawa menyiyahkan. “ Ada naik beritanya tadi malam kak, “ lapornya. 
“Oh yach, matilah si sisno, “ jawabku.. 

Setengah jam kemudian kami merapat di AJI. Tetap membuat realese up date perkembangan koalisi ke media-media. Aji Indo minta kronologis kejadian kemarin untuk di advokasi ke mabes. Kepala ku memet banget. Zena terpaksa membuatnya, kali ini kami minta komentar para tokoh dan NGO untuk mengomentari tentang aksi pelarangan kemarin. 

“ Kenapa fajar tidak masuk,” tanyaku pada merah dan Zena. “ Semalam itu aku mengirim ke milist kak sila dan faharuddin, jam delapan loh, “ 

“ Iya, saya juga heran. Karena sempat ja konta faha , pastikan itu berita. DIa bilang aman mi, “ timpal zena. 

“ Tidak kayanya ini fajar mulai di masuki, “ kata Merah. “ saya juga tanya kak sila, dia juga bingung ada apa. Padahal kemarin itu berita bagus. Jangan-jangan sisno sudah masuk pada tingkat elit fajar“ Analisa merah.

Selama ini yang getol memperjuangkan gerakan koalisi adalah kak uki Pimpred. Dan beberapa personal saja tidak secara kelembagaan fajar. Beda dengan tribun garis komandi Dahlan Dahi di amini oleh semua bawahannya. 


“ kayanya kak uki lagi di goyang, apalagi pemberitaan tentang plagiat tulisan westerling, “ analisis Merah. 

Sufriyansyah Latief kerap di panggil Uki, sedang berada di belanda. Hari ini di SDP fajar, Aan Mansyur menuliskan surat protes atas kutipan tulisannya lima paragraph yang diambil oleh uki dalam tulisan Westerling. Dalam SDP itu juga memuat jawaban Uki tetang alasan dan permohonan maafnya. Uki menegaskan dalam kutipan ini diambil setelah meminta isi ke Aan lewat internet sebelum menulis. Dia juga negaskan mengutif utuh lima parafgraf dan tidak memotong agar isi materinya lebih utuh jika terpotong inti sari cerita tidak akan utuh. Masalah plagiator kak uki sudah rame di Facebook sejak dua minggu lalu. Tentu saja menimbulkan pro dan kontra.  

Upi datang ke Aji. Kami membahas gerakan selanjutnya. Upi menelpon Aryo. Sebuah kabar mengagetkan kembali terdengar. Humas polda menyampaikan release ke sejumlah media yang intinya pemberitaan media tribun timur hari ini tidak bernar dan cenderung manifulatif. 

Tak berapa lama Aryo datang membawa release dari polda. 
“ Saya baca surat ini langsung jengkel. Apanya manifulatif, saya sms ke pak heri , “ ungkap Aryo kesal. “ tidak ada balasannya, nampaknya dia mem-fax ke semua redaksi, “ 

“ Coba kontak kak dahlan” usulku. 

Upi pun bicara dengan Dahlan. “ buat kronologisnya, tribun akan muat berdampingan dengan surat Polda, “ 

Kami mulai sibuk kembali. Di surat polda menegaskan bahwa kami maniplatif, apalagi di surat itu keberatan menyebutkan wakapolda melarang wartawan. 

“ Sekarang kita harus cari barang bukti, sapa yang merekam pernyataan petugas jaga bahwa wartawan dilarang masuk,” tanya Aryo. 


Semuanya mulai bekerja mencari rekaman teman-teman. Merah mengontak kawan-kawan yang punya barang bukti. Aku kebagian mengontak anak tv untuk memastikam mereka memiliki rekaman itu. Rekaman ivan Antv dan ichal RCTI ku dengarkan tapi tidak ada menangkap pernyataan itu. Beruntung kami menemukan di rekaman Eki stringer SCTV.

“ Top.. kami sang penyelamat Eki, " teriak kami.Ada rekaman yang mengatakan kami di menjalankan perintah atasan dan pernyataan penegasan Jumadi bahwa dilarang wakapolda dan Kapolda. 


Aryo kebagian membuat kronologis. Zena membuat berita dan release ke media dan pernyataan sikap AJi. “ ini sapa yang komentar, dan apa yang bagus kutipan, “ tanya zena.

“ Gini zen, kutipan kamu, pernyataan petugas menjalankan perintah atas saat kami berunjuk rasa, “ usulku. Isinya buat ekstrim. Jangan kak fadli, khawatirnya kutipan dia tidak bisa dipertanggung jawabkan karena tidak ada ki disini. “ Kamu saja Zen, “. Zena mengangguk setuju. Setelah kelar semua kronologis dan berita realese di email ke semua media sindo, fajar dan tribun. Berita bagus hari ini, meski fajar tidak memuat berita peristiwa kemarin, namun kali ini akan dimuat berita up datenya... Pelawanan masih terus bergerilya..

0 komentar:

Posting Komentar